Header Ads

 kaskus

Dua Hari Penuh Nikmat

Cerita Dewasa 17+ - Dipenghujung kelas 2 SMU saat liburan panjang sekolahku ada acara wisata ke bali dan aq termasuk panitia perwakilan siswa. Waktu itu ada kebijakan dari sekolah bahwa para siswa dan siswi bus nya berbeda tidak bercampur atau perkelas, maklum teman-teman seangkatanku otaknya ngeres semua. hihihhihihi…

Aku pun mengatur nama-nama penumpang untuk setiap bus nya, aq kelompokkan siswi yang aq anggap menarik dalam satu bus sesuai nomor kursi yang tertera. Aq ambil kursi yang berderet tiga, buat pacarku Sela, aq di tengah dan sebelah Evi di sebelah kananku. Evi gadis berjilbab, bohay, liar dan juga agresif kalau pas horny tapi sangat takut gelap, kata Anwar pacarnya Evi. Jujur aq sangat penasaran ingin menggantikan Anwar.

Sekitar jam 11 malam kami diminta mematikan lampu dan tidur agar besok bisa fresh.. 30 menit kemudian semua sudah tetidur, kecuali Evi yang tampak gelisah nggak bisa tidur. ‘ pasti dia lagi gelisah nggak bisa tidur’ kataku dalam hati, tapi aq pura-pura tidur. Tiba-tiba saja tanganku ada yang menarik, tanganku dipeluk seperti guling dan ada yang bersandar di pundakku.. ternyata itu Evi.

Owh.. toketnya begitu mengganjal tanganku… kedua pahanya yang hanya memakai celana pendek juga menjepit telapak tanganku… aq sangat menikmatinya sambil terus berpura-pura tidur. Aroma tubuhnya juga sangat membangkitkan birahiku… aq menoleh ke arah pacarku sudah pulas tidurnya. Lalu aq memberanikan diri dan pelan-pelan mengelus paha mulusnya, jantungku terasa berdebar tak menentu… . huuuhhhhh ada keraguan yang terselip dihatiku tapi ada juga jutaan sensasi yang aku nikmati.

‘Bodoh ahh… masa rejeki di tolak’ kataku dalam hati.

Aq pun semakin berani dengan menekan lenganku ke toketnya.. dan aq menggesek-geseknya… dan tiba-tiba dia berkata..

“Kamu belum tidur ya Don…” tanya Evi mengagetkanku.
“Ehh.. iya, ac nya dingin banget aq nggak bisa tidur.. kamu juga belum tidur ya???” tanyaku balik.
“Masa sich, kamu kan bisa meluk yayang kamu (Sela)… kalau aq kan nggak ada yang dipeluk Don!?” kata Evi.

“Kamu juga tau sendiri kan? Sela dari tadi udah tidur… kalau mau, kamu boleh kok pinjem tanganku kayak yang tadi..” tawarku ke Evi

“Kok tau, berarti kamu tadi cuma pura-pura tidur ya??? berarti kamu tadi sengaja ya?” tanya Evi sambil nyubit perutku.

“Duhhhh… sakit tauukkk.. aq kan dititipin Anwar buat jagain kamu, termasuk menjaga kamu dari kedinginan juga, mungkin …” kataku sambil bercanda

“Emangnya aq barang???? enak aja dititipin.. kalau Sela sampai tau gimana??” tanya Evi yang mulai terpancing dengan omonganku.

“Ya enggak lahh.. asal kamu nggak berisik Sela dan Anwar nggak bakalan tau….”

Tiba-tiba tanganku ditarik dan dipeluknya lagi, lebih nyaman dari tadi. Aq pun lebih bebas dan aman mengelus paha mulusnya sambil sesekali menyolek kemaluannya. Evi diam saja, aq pun bingung dibuatnya… ‘takut membalas belaianku atau menikmatinya?’ tanyaku dalam hati.

Aq pun semakin penasaran dan ingin segera membuktikan kalau Evi adalah cewek yang agresif, dengan pelan aq menyelipkan jari telunjukku ke sela-sela celananya… ooohhhhh kurasakan celana dalamnya yang hangat dan menghangatkan darahku. Aq elus celana dalamnya dengan halus.. tiba-tiba Evi menggigit lenganku sambil berkata,

“Kamu yang mulai ya?, jangan salahkan aq kalau sampai ketahuan…”

Tangan Evi mulai bergerak di seputar penisku yang masih terbalut celana, jantungku berdetak kencang sekencang nafsuku yang memburu….

“Buka aja kancingnya, sempit banget nih…” pintaku.

“Heemm..” jawabnya singkat sambil membuka kancing celana dan menarik penisku dari balik celana dalam.

“Mantap banget Don, kayak punya bule-bule di film bokep..” tanya Evi dengan terkejut melihat penisku

“Mainin aja kayak di film-film bokep yang biasa kamu liat…” pintaku.

Tanpa menjawab Evi pun langsung membungkuk dan langsung mencium, menjilat dan mengulum penisku dengan penuh nafsu. Aq pun membalas dengan menyelipkan jarik nakalku ke celana dalamnya… Aauugghh.. ternyata kemaluan Evi udah sangat basah dan licin, sangat nikmat untuk disodok apa lagi kurasakan kemaluanya gundul seperti habis di cukur.

“aaa.. mmmhhhhh..” gumamnya lirih karena mulutnya tersumpal batang penisku.

“Diam dong.. jangan berisik!!!” Bisikku sambil mencium telinganya.

Aq coba menusukkan dua jariku ke lubang kemaluannya tapi sepertinya masih sangat sempit, aq terus berusaha karena kalau udah melar pasti penisku bisa masuk… pikirku.

Aq putar-putar jariku sambil terus menusukkan ke lubang kemaluannya, hingga beberapa saat kemudian setengah jariku masuk ke lubang kemaluannya.. kurasakan ada semburan hangat yang menandakkan dia sudah klimaks, aq pun terus mengocok lubang kemaluanya dengan jariku. Pantatnya begitu gelisah hingga bergerak-gerak tak beraturan sambil menggigit pelan penisku dengan bibirnya.

Oooooooohhhhhh… nikmatnya kesempatan dalam kegelapan….

Tapi… tiba-tiba bus berhenti mendadak, kami pun tersentak kaget dan melepaskan dari dekap kenikmatan. Kami berdua cepat-cepat merapikan celana masing-masing… ternyata radiator bus bermasalah dan akan diperbaiki. Pak sopir mempersilahkan kalau-kalau ada yang mau turun untuk beli minum atau lainya. Otak ngeresku pun tersenyum mendengar itu….

“Lanjutin di bawah aja yukk??” pintaku pada Evi.

“Tapii….” 

“Udah tenang aja pasti nanti menemukan tempatnya…” selaku sebelum Evi sempat melanjutkan kata-katanya.

Aq pun membangunkan Sela untuk meminta ijin mengantar Evi membeli obat pusing, dengan keadaan setengah tidur Sela mengiyakan. Aq dan Evi pun turun dan berjalan kearah pertokooan yang berjarak sekitar 200 meter, agar yang melihat kami tidak menaruh curiga. Akhirnya kami menemukan tempat yang tepat, ada sebuah bangunan kosong yang tidak ada pintunya. Aq menarik Evi masuk ke dalam bangunan tersebut, dan langsung merebahkan tubuh Evi ke kursi yang lumayan lebar yang ada di dalam bangunan itu.

“Don.. jangan kelewatan gini dong, aq belum pernah lebih dari ini!!!!” serunya dengan takut yang bergelayut.

“Evi sayaaannggg.. nggak papa kok, aq bawa kondom kok… jadi pasti aman, anggap aja penisku itu jari… tapi yang pasti jauh lebih nikmat… plisssss! bujukku sambil menciumi telinganya.

Evi hanya terdiam tanpa jawaban pasti…

“Ayo sayang, waktunya nggak banyak nih.. cuma sebentar kok..” rayuku sambil tanganku pelan-pelan melorotkan celana dalamnya.

Aq kangkangkan kedua pahanya dan aq langsung menjilati sambil tanganku mengocok lubang kemaluannya dengan dua jari.

Evi hanya mendesis menahan geli dan nikmat… emmmmhhhh…..

Lalu kuarahkan batang penisku ke mulutnya dan menggerakkan maju mundur.. setelah aq rasa cukup licin aq coba menusukkan batang penisku ke dalam kemaluannya… lumayan susah, masih seret dan rapet…

Ku tekan.. pelaannn.. peelaaaannnnnn… dan teruussssss….

“Aaauuuwwhhhhhhhh…” teriak Evi sambil menarik rambutku melampiaskan sakit dan nikmat yang beradu. Aq tak memperdulikannya,, malah mempercepat sodokkanku….

“Oogghhh… Oogghhh.. ohhhhh.. ooohhhhhh…” desahnya dengan cepat.

“Don udah dong Don….. sakiiitttttttttttt… perihh bangett niiihhhhh…” gumamnya sambil meringis kesakitan. “Perih banget… kamu nggak pakai kondom ya???” tanya Evi.

“Pakai kok sayang….” jawabku singkat, padahal aq nggak pakai kondom. Sayang aja kalau merawanin gadis se bohay Evi pakai kondom, meskipun aq membawa.

“ugghhhh.. ogghhhhhh… nikmat banget Don, lebih kencang lagi yah???” rengek Evi

Aq pun memepercepat sodokkanku hinnga 24cm batang penisku benar-benar terbenam dalam lubang kemaluannya

Setelah 30 menit kami bersetubuh, aq cabut batang penisku ku arahkan ke mulutnya… Evi pun mengulum dan menghisap dengan kuat sambil mengocoknya dengan bertubi-tubi…

“Oooggghhhh… aahhhhhhhh.. aq nggak tahan nih…” desahku.

Kutahan kocokannya dan memasukkan batang penisku hingga mentok di tenggorokkan dan akhirnya….

Creett.. crett.. crettt.. creeeettttt…..

Pejuhku menyembur dengan derasnya ke tenggorokkan bahkan sebagian keluar dari hidungnya saat Evi tersedak…..

Setelah itu kami pun segera merapikan pakaian dengan nafas yang masih memburu, buru-buru kami kembali ke bus. Di dalam bus kami pun biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa, cuma ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya… makasih ya Don, udah mengantarku… ke syurrrgaaaa…..

Spermaku meluncur deras ketenggorokannya bahkan sebagian keluar dari hidungnya saat Nia tersedak…..

Ternyata ini baru permulaan dari ‘wisata birahi’ yang aq gapai di pulai Bali… Bali sungguh indah…

Pagi itu tiba-tiba birahiku bangkit dan tanpa basa-basi aq mengajak Sela mencari hotel untuk sekedar melepas pejuh… kamipun menyewa kamar, dan tanpa membuang waktu aq langsung membopongnya ke ranjang.. kami berciuman dengan penuh nafsu, seakan ini adalah bulan madu kami.

Kami berdua sudah dalam keadaan bugil…

Kami mengambil posisi 69 dan saling memainkan apa yang tersaji… aq hisap kemaluannya dan memainkan lidahku di dalam kemaluannya.. Hmm.. nikmat sekalii, andai saja Evi juga ada di sini, aq berimajinasi liar.

“Ayo sayang masukin…” pintanya genit.

Aq pun memasukkan batang penisku dari belakang, dengan posisi nungging begini aq leluasa bergoyang dan menari meraih kenikmatan… Jleb..jleebb.. jlebbb… jleebbbb…

Suara gesekkan kemaluan kami terdengar begitu becek dan keras.

“Ohhh.. oohhhh.. aaahhhhhh…” desahnya dengan keras.

Aq pun semakin bersemangat, aq balikkan tubuhnya berada di atasku dengan tanpa melepaskan batang penisku di lubang kemaluannya. Sela pun bergoyang, memberikan nikmat yang luar biasa. Penisku di goyang-goyang maju mundur…

60 menit telah berlalu, aq rasakan kemaluannya klimaks sampai dua kali, dan akhirnya pejuhku seakan-akan sudah di ujung penis… Aaaaghhhhhhhh… creettt.. crettt.. crettttt….. Pejuhku membasuh kemaluannya dengan penuh kehangatn dan kenikmatan yang luar biasa. Kami pun cepat-cepat beradaptasi dan menyusup ke dalam rombongan lainnya. Tanpa sengaja aq melihat wajah Evi yang cemburu seakan tak rela Sela menikmati penisku. Tapi aq diam saja tidak tau aq tegur karena ada Anwar disampingnya.

Malam harinya waktu di hotel tempat rombongan kami mneginap, aq mendatangi setiap kamar dan mengabsen siapa penghuninya. Hingga aq tiba di kamar nomor 80, Nita, Denok dan Lia mereka adik kelasku…. tanpa mengetuk, aq langsung membuka pintu kamarnya yang tak terkunci.
Tanpa ku duga ternya mereka sedang asik nonton film bokep yang mereka pesan dari ob hotel. Kami sama-sama terkejut.. dan saling memandang…

“Hayoooo.. pada nonton apa?” tanyaku mengejutkan mereka.

“Eh.. kak.. anu.. kak.. ini.. Lia kak..” kata Denok dengan gugup.

“Enggak kak…” kata Lia smabil menggelengkan kepalanya.

“Begini kak.. kemarin kami kan nggak sengaja liat kakak sama mbak Evi di bangunan kosong itu…” tiba-tiba Nita memotong pembicaraan.

“Maksud kamu apa Nit???” tanyaku ke Nita dengan tegas.

“Iya kak kami nggak sengaja dengar suara orang mendesah, waktu kami membeli minuman saat bus mogok kemarin…” Kata Denok dengan polosnya.

“Terus apa hubungannya, itu kan urusanku??? kenapa juga nonton gituan?” aq coba mengalihkan pembicaraan dengan menyalahkan mereka.

“Sebenernya.. kami sangat menggumi kakak dan kami lihat hampir semua cewek yang ada di sekolah ngefans banget ma kakak… tapi kakak tetap setia ama mbak Sela.. tapi ternyata kakak ma mbak Evi.. sambung Dewi.

“Sudahlah.. jangan berlebihan, kita urusin urusan masing-masing aja… jangan cerita pada siapapun ya dan aq tak akan menceritakan ini juga..” aq terus berusaha mengalihkan pembicaraan. Ya sudah kalian lanjuti aja, tapi jangan lupa di kunci pintunya…” sambungku sambil melangkah keluar dari kamar mereka.

“Kak… tunggu sebentar kak…” Nita mengejarku coba menahan langkahku.

“Ada apa lagi sih Nit..” tanyaku.

“Eeemmmm.. temani kami nonton ya kak???” kata Nita dengan malu-malu

“Apa… kenapa aq harus menemani kalian?” aq balik bertanaya pura-pura jual mahal padahal aq seneng banget. 

“Ajarin kami ya kak..” celetuk spontan Lia
Aq mengiyakan aja dan setelah tengok kanan tengok kiri aman aq langsung mengunci pintu kamar dan bergabung dengan mereka di ranjang. Saat itu mereka nonton bokep tarzan xxx… mulanya kami berempat hanya diam saja fokus ke filmnya yang ceritanya mirip juga dengan kami… tarzan ngentot dengan 3 cewek cantik seksi.

“Nikmat banget yah.. jadi tarzan, bisa maen sama 3 cewek cantik…” kataku memancing pembicaraan.

“Ini kak Doni kan sudah ditemani 3 cewek cantik juga…” jawab Denok.

“Tapi kan beda.. mereka kan telanjang???” jawabku sekenanya.

Tiba-tiba Denok bangkit, membuka kerudungnya dan baju tidurnya.. udah kan kak” katanya.

Aq benar-benar terkejut dengan kenekatan dan tubuh mulusnya.. paling mulus diantara beberapa cewek yang pernah aq tiduri, aq pun langsung menariknya dalam pelukanku. Tanpa memikirkan Nita dan Lia aq langsung menciumi sekujur tubuhnya….

muachh.. muachhh.. emuaachh.. mulai dari mulutnya.. lehernya.. payudaranya.. terus ke bawah aq jilati kemaluaannya yang sudah basah menghayati film bokep.

“Oooohhhh.. iya kak, nikmat banget kak.. pantesan banyak yang mau dengan kak Doni..” desahnya sambil memujiku

‘Oh my god.. benar-benar kemaluan yang istimewa, masih sempit dan merah merekah..’ kataku dalam hati, aq terus merangsangnya dengan jilatan dan ciuman di paha dan kemaluannya, meremas-remas payudaranya dan memilin-milin puting susunya sambil pelan-pelang mengocok lubang memeknya dengan jariku….

“Duuhhh kak.. kok perih…” katanya sambil meringis kesakitan.

Aq tak memperdulikannya dan semakin mempercepat kocokkan jariku di kemaluannya.. tanpa kusadari siapa, yang pasti ada yang menciumi aq dari belakang dan menghisap batang penisku dari balik resleting celana… maklum hanya ada cahaya dari tv saja.

Benar-benar luar biasa nikmatnya ngesex dengan tiga abg cantik,.. aq tidur terlentang.. Nita mengulum batang penisku… Denok menciumi dada dan membelai-belai tubuhku…

Hemm.. muachh.. muachh.. emuaachhh.. tidak kami bertaut dan saling memilin erat.

Nafasku tak beraturan, menahan nikmat di berbagai penjuru tubuhku…

Ku lihat Denok, meraih batang penisku, menggosok-gosokkan ke bibir kemaluannya dan mencoba memasukkannya dengan susah payah… Denok menekan dengan mata terpejam, menahan perih.. jujur sebenarnya aq juga merasa sakit, batang penisku sampai bengkok menahan tubuhnya yang menekan. Akirnya masuk juga batang penisku ke dalam lubang kemaluan Denok.. beberapa saat kemudian aq merasakan darah perawan Denok.. melumuri batang penisku.

“Ooohhhh.. ohh.. ohh.. ogghhhhhh..” desah Denok menikmati kocokkan batang penisku.

“Sudah nikmat kan Nok??” bisikku sambil mempercepat kocokkan penisku yang sudah leluasa mengocok.;

Aq arahkan jari nakalku ke kanan (Lia) dan ke ke kanan (Nita) mengusap dan memainkan kemaluan mereka…

Aq merasakan kemaluan Lia yang tembem sudah basah kuyup.. aq pun memintanya untuk menggantikan Denok bertahta atas penisku.. dan benar saja, Jlebb.. jleeebbbb.. Lia mulai menggoyang penisku.. sepertinya Lia udah pernah ngentot.. soalnya penisku yang sebesar ini nggak terlalu susah menusuk ke dalam kemaluan Lia.

“Ooogghhh oohhhhh… Aaaaghhhhhh…” desahku keras saat Lia bergoyang memutar.

Diam-diam Nita dan Denok sedang ngentot sendiri di sebelahku.. mereka keliatan terbiasa lesbi.. karena mereka memang tinggal dalam satu kost.

“Aaagghhhhhh.. aq nggak kuat Liaa, aq mau keluar nichh..” kataku.

Karena takut hamil Lia pun dengan cepat mencabut batang penisku dari lubang kemaluannya dan tanpa kusuruh dai langsung mengulum batang penisku dengan liar.. mengulum ujung penisnya dan mengosoknya dengan cepat… akhirnya aq… Crett.. crettt.. creettttttt… pejuhku membanjiri mulut Lia, walau mulanya Lia ingin muntah tapi akhirnya dia menelan semua pejuhku.. menjilati yang tercecer di rambut kemaluanku dan terus mengulumnya.

Tanpa memberi waktu untuk aq beristirahat.. Nita mengambil alih batang penisku..

“Aq belum kak…” pintanya manja.

“Mainin aja penisku, pasti akan tegak lagi…” jawabku

Dan benar, Nita mulai memainkan penisku di bantu Denok dan Lia.. aq dikeroyok oleh 3 abg yang sangat binal dan liar. Beberapa menit kemudian, penisku mulai tegang dan tanpa membuang waktu Nita memasukkan batang penisku kedalam lubang kemalauannya yang dari tadi mengantri…

“Oogghhhh.. uugghhhh… langsung goyang cepat ya kak…” pinta Nita.

Aq pun langsung mempercepat goyanganku dengan sangat cepat.. lebih cepat.. lebih dalam… terusss… dan teruuusssssss…

Aq melihat darah perawan Nita menetes dari sela-sela kemaluannya.. ‘tapi kenapa dia nggak kesakitan yah???’ tanyaku dalam hati… masa bodoh ahh.. biarin aja…

Denok dan Lia merebahkan tubuhnya dalam dekapanku, sambil memainkan payudara Nita yang bergerak tak beraturan..

“Ayo Nitt.. lebih cepat lagi, jangan ditahan…” kata Lia.
Nita semakin cepat dengan goyangan-goyangan yang sangat liar.. aq hanya memejamkan mata menikmati goyangan Nita, ciuman Denok dan ciuman Lia dilherku.. sungguh nikmat rasanyaa!!!!!

30 menit kemudian, aq tak kuasa menahan nikmat.. dan akhirnya…. Crett.. creettt.. creeetttt… untuk kedua kalinya aq menyemburkan pejuhku di lubang kemlauan Nita.

Nita hanya pasrah saja, tubuhnya lunglai di atas tubuhku.. kami berempat berpelukkan dengan penis yang masih menancap di lubang kemaluan Nita.. tau kenapa, udah dua kali nyembur masih menegang. Tanpa sadar kami berempat terlelap… Jam 4 pagi aq terbangun dari tidurku dan berjalan mengendap-ngendap meninggalkan mereka bertiga dalam selimut.

Setelah semua itu kami (Evi, Denok, Lia dan Nita) melanjutkan rekreasi di Bali dengan pasangan mereka masing-masing. Namun kemudian hari kami tetap sesekali backstreet-an untuk sekedar berbagi nikmat. Sungguh itu adalah sensasi yang tak akan pernah terganti…