Header Ads

 kaskus

Bahan Kimia Dalam Sabun, Bisa Mengurangi Kualitas Sperma

Variously - Sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk mandi setiap hari menggunakan sabun. Bahkan, banyak dari masyarakat juga yang menambahkan kirim tabir surya pada tubuh setelah mandi. Ya agar kulit terlindungi dari dari bahaya polutan mengancam.

Tidak bisa dipungkiri, sabun mandi dan tabir surya yang anda pakai mengandung bahan kimia. Salah satunya adalah mengandung paraben. Nah, perlu anda perhatikan, jika kosmetik yang anda pakai setiap hari mengandung paraben, segera ganti sebab, paraben memiliki risiko menurunkan sperma anda.

Kerusakan sperma yang terjadi karena paraben seperti meningkatkan jumlah sperma berukuran abnormal, di mana hal tersebut dikaitkan dengan infertilitas. Paraben, yang juga ditemukan pada makanan, obat-obatan dan kosmetik tertentu, juga menyebabkan kerusakan DNA pada sperma, yang selanjutnya dapat menghambat kemampuan perempuan untuk hamil.

Bahan kimia semacam itu juga mengurangi mobilitas sperma, sehingga membuat ejakulasi lebih sulit mencapai indung telur. Cara menghindari paraben itu sangat sulit, karena paraben menyebar luas. Namun anda dapat meminimalkan paparan paraben dengan hanya menggunakan produk perawatan pribadi dengan informasi label yang mengatakan bahwa tidak ada paraben dalam produk tertentu.

Hasil penelitian ini didapatkan dari penelitian sampel urin dari 315 pria yang datang ke klinik kesuburan. Dari sampel tersebut, penelitian menghitung konsentrasi paraben. Tidak hanya pengujian tes urin di laboratorium, peserta penelitian juga diuji air mani, air liur, dan darahnya. Kemudian, setelah itu peserta juga di wawancarai mengenai hal tersebut.

Adanya paraben dalam urin yang cukup signifikan terkait dengan peningkatan jumlah sperma dari ukuran dan bentuk abnormal. Setelah itu, pada jenis kandungan kimia tertentu di dalam bahan uji, ditemukan bukti paraben. Bahan kimia itu secara signifikan mampu mengurangi kualitas sperma.

Sementara itu, yang perlu Anda pahami lebih lanjut adalah paraben itu sendiri. Paraben banyak digunakan pengawet dalam produk kosmetik, termasuk sabun, pelembab dan make-up. Selain kosmetik, mereka juga ditemukan dalam obat-obatan tertentu, pestisida, plastik, deterjen, makanan, dan mainan anak-anak.

Bentuk kimia yang paling umum dari paraben adalah methylparaben, propylparaben, dan butylparaben. Beberapa produk bahkan menggabungkan paraben satu sama lainnya untuk meningkatkan keefektifannya.

Sebetulnya, paraben sendiri telah dilarang penggunaannya, khususnya untuk produk sehari-hari. Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, paraben mungkin memiliki efek samping yang negatif pada perkembangan sistem reproduksi, neurologis, dan kekebalan tubuh.

Yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan paraben banyak ditemukan di banyak produk sehari-hari, seperti tabir surya, lotion tubuh, lotion wajah dan pembersih wajah, maskara, berbagai macam lipstik, sabun tangan, shampo, conditioner, semprotan, gel, dan beberapa produk makanan.